Wednesday, June 7, 2017

Ini Yang Membuat Manusia Menjadi Ciptaan Tertinggi

Sejak kecil saya diajari bahwa manusia adalah makhluk yang paling tinggi derajatnya karena kapasitas intelektualitas yang dimilikinya. Beranjak dewasa pemahaman ini perlahan tapi pasti kian terkikis oleh beberapa fakta yang mengemuka bahwa `humans are NOT the most intelligent species´. Ada seekor simpanse memiliki ingatan jangka pendek yang jauh lebih tajam dibanding manusia. Dr Arthur Saniotis, seorang peneliti di University of Adelaide's School of Medical Sciences berkesimpulan bahwa berdasarkan sains beberapa hewan memiliki fakultas kognitif yang lebih superior dibanding umat manusia. Lalu sebuah program Artificial Intelligence (AI) yang dibuat di negeri tirai bambu terbukti dapat mengalahkan manusia dalam tes IQ.

Lalu dimana letak superiornya manusia?
Apa yang membuat malaikat dan seluruh penghuni langit bahkan diperintahkan untuk bersujud kepada Adam as, bapak seluruh umat manusia?

Untuk menelisik hal ini mari kita lihat adaptasi dari sebuah kisah purba yang ditulis oleh Ikhwan al Safa dan dikutip oleh Sachiko Murata dalam buku The Tao of Islam.

Syahdan, penghuni langit diguncang oleh kabar bahwa sebuah makhluk baru bernama manusia tengah diciptakan oleh Sang Maha Kuasa. Para malaikat saling berbisik dan bertanya-tanya ihwal keputusan Allah untuk menciptakan manusia ini. Sang iblis pun tak ketinggalan dijangkiti oleh rasa penasaran yang dalam ingin mengetahui apa hebatnya seorang makhluk bernama manusia yang begitu dielu-elukan ini.

Satu hari Iblis sedang melewati cetakan jasad Adam yang masih dalam proses pembuatan - konon Allah Ta´ala memerlukan waktu 40 hari mengolah raga Adam yang kadar satu harinya sama dengan 1000 hari waktu di dunia. Pada saat itu Iblis melihat ada satu lubang yang terbuka pada diri Adam, yaitu mulutnya, ia pun berkata `Nah, aku telah menemukan jalan untuk menyingkap rahasia makhluk ini dan menjawab rasa ingin tahu kita. Aku akan memasuki raganya melalui lubang ini dan melihat apa saja yang ada di dalamnya.`

Ketika Iblis berkelana di dalam tubuh Adam, ia bagaikan berjalan di dalam alam dunia versi kecil. Ia menemukan setiap hal yang ada di dunia terepresentasikan di sana. Ia melihat kepalanya bagaikan tujuh lapis langit, rambut yang ada bagaikan pepohonan di bumi. Ada pula pembuluh darah dan tulang yang bagaikan pembuluh darah dan gunung-gunung di dataran bumi.

Semakin dalam Iblis berkelana di dalam tubuh Adam, semakin ia menyadari sebuah kemiripan antara desain raga Adam dengan desain makrokosmos. Ingat, Iblis ini adalah makhluk-Nya yang taat yang dikatakan tidak ada satu titik pun di alam semesta atau makrokosmos yang ia belum pernah sujud di atasnya. Hingga akhirnya ia sampai ke suatu tempat bernama jantung, yang entah bagaimana ia mendapat kesulitan untuk memasukinya. Akhirnya ia pun berkata, `Ah ini kiranya, kalau Tuhan mengatakan manusia ciptaan yang khusus pastilah ada hubungannya dengan ruangan ini.´ Dengan menyimpan penuh kegelisahan Iblis pun keluar meninggalkan raga Adam.

°°°°°
Iblis yang hanya menyaksikan proses penciptaan raga manusia yang dari tanah itu pun kemudian menolak perintah Allah untuk bersujud kepada Adam.

"Dan Allah berfirman,"Apa yang menyebabkan kamu tidak mau bersujud kepada Adam, ketika Aku perintahkan?" Iblis menjawab,"Aku lebih baik daripada dia (Adam); engkau ciptakan aku dari api sedangkan dia (Adam) Engkau ciptakan dari tanah" (QS Al A´raaf:12)

Apa yang luput dari pengetahuan Iblis adalah penciptaan jiwa (nafs) manusia yang terbuat dari cahaya yang ditiupkan bersama dengan ruh ke dalam raganya, mirip ketika ruh dan jiwa manusia ditiupkan pada raga bayi yang ada dalam kandungan seorang ibu pada usia 120 hari.

"Dan telah Kutiupkan ke dalam (jasad)nya Ruh-Ku" (15 : 29)

Ruang di dalam raga yang merupakan satu-satunya tempat di dalam tubuh manusia yang tidak dapat dimasuk Iblis itu sesungguhnya merupakan bayangan dari entitas manusia bernama qalb yang terletak mirip dengan letak jantung dalam konstelasi jiwa manusia. Dan qalb inilah kiranya yang membuat manusia satu-satunya ciptaan yang dapat menyimpan khazanah-Nya jauh lebih luas dibanding ciptaan lainnya, seperti yang firman Allah Ta´ala,

“Tidak memuat-Ku bagi-Ku petala langit dan bumi-Ku, yang memuatKu hanyalah qalb hamba -hamba-Ku yang mu'min.” (Hadits Qudsi)

Amsterdam, 12 Ramadhan 1438 H jam 4.03 sore.
Sambil menunggui si kecil yang raganya sedang dikuatkan melalui sakit yang harus dideranya.

No comments:

Post a Comment