Sudah dua malam ini dibuat ketinggalan shalat malam.Walaupun saya coba kompensasi takarannya dengan melaksanakan shalat dhuha 12 rakaat di keesokan harinya seperti yang Rasulullah Saw lakukan, tetap saja kehilangan momen syahdu di sepertiga malam terakhir hanya berdua dengan-Nya menyisakan rasa sedih...
Saya coba evaluasi apa yang terjadi. Kiranya saya salah bertumpu harapan, terlalu pede dengan kekuatan kopi nespresso level 10 yang biasanya bikin melek semalaman, terlalu mengandalkan kekuatan diri dan lalai menyandarkan hati dan harapan hanya kepada-Nya. Dia, Dzat yang berfirman kepada Nabi Musa a.s. "..Mintalah kepadaKu bahkan untuk tersedianya beberapa butir garam yang kau makan dengan rotimu."
Malam ini, secara ikhtiar saya tetap minum kopi tapi hati berupaya disandarkan hanya kepada-Nya berharap diberikan badan yang cergas untuk ibadah malam dan hati yang khusyu, memang sangat halus permainannya karena Dia Dzat Yang Maha Pencemburu
No comments:
Post a Comment