Sang rembulan datang kepadaku semalam.
Menyampaikan pertanyaan yang sangat indah.
Dia bilang, "Sang mentari telah menjadi kekasih setiaku selama jutaan tahun. Setiap kali aku menyerahkan diriku kepadanya hamparan cahaya melingkupiku memancar dari hatinya. Yang dengannya manusia bisa mengenaliku dan bersuka cita dengan keindahan cahaya yang memancar dariku setiap malam.
Wahai Hafiz, apakah benar bahwa takdir kita sebenarnya adalah untuk menjadi cahaya itu sendiri?"
Dan aku pun menjawab, " Duhai rembulan, karena kadar cintamu sudah semakin matang, mari kita duduk bersama berdekatan seperti ini lebih sering lagi. Aku akan menunjukkan jalan untuk menjadi dirimu sendiri!"
Menyampaikan pertanyaan yang sangat indah.
Dia bilang, "Sang mentari telah menjadi kekasih setiaku selama jutaan tahun. Setiap kali aku menyerahkan diriku kepadanya hamparan cahaya melingkupiku memancar dari hatinya. Yang dengannya manusia bisa mengenaliku dan bersuka cita dengan keindahan cahaya yang memancar dariku setiap malam.
Wahai Hafiz, apakah benar bahwa takdir kita sebenarnya adalah untuk menjadi cahaya itu sendiri?"
Dan aku pun menjawab, " Duhai rembulan, karena kadar cintamu sudah semakin matang, mari kita duduk bersama berdekatan seperti ini lebih sering lagi. Aku akan menunjukkan jalan untuk menjadi dirimu sendiri!"
(Adaptasi dan terjemahan bebas puisi Hafiz "The Faithful Lover")
No comments:
Post a Comment