Tuesday, June 13, 2017

Menggembalakan Kehidupan

"You need to be tough,
(both physical and emotional)
and you'll need the patience of a saint, too, because sheep test you to the limit with a million innovative ways to escape or die."

Demikian penuturan seorang penggembala domba profesional yang ditulis oleh James Rebanks dan dimuat di Telegraph.co.uk, 29 April 2015.

Dibutuhkan waktu sekitar 40 tahun untuk menjadi penggembala yang baik. Kurun waktu yang lama itu adalah proses untuk mengenal medan pegunungan, perubahan cuaca, area merumput yang baik, berbagai tipe domba dengan segala karakternya, juga tak kalah penting untuk mengenal bahasa simbol agar bisa berkomunikasi dengan penggembala lain.

Tugas penggembalaan dalam khazanah agama merupakan fase yang penting. Rasulullah Saw bersabda, “Tidaklah Allah mengutus seorang nabi kecuali telah menggembalakan kambing.” (HR. Bukhari dan Muslim). Ketika menjelaskan hadits di atas Syaikh Muhammad bin Sholih Al Utsaimin dalam kitab Sirah Nabawiyah berkata bahwa melalui menggembalakan kambing, para nabi dilatih untuk mengatur dan mengurus dengan baik. Melalui proses menggembalakan hewan yang relatif lemah ini akan didapatkan ketenangan, kelembutan dan kasih sayang.

Setiap orang juga akan diberikan 'hewan gembalaannya' masing-masing, sebuah urusan yang menuntut bertumbuhnya kesabaran dalam diri. Dibutuhkan keberanian untuk mengambil tanggung jawab itu dan butuh kekuatan untuk menjalankannya dengan baik. Parameter suksesnya tugas penggembalaan ternak diri masing-masing adalah kualitas sabar yang meningkat dari waktu ke waktu. Karena hanya dengan sabar seseorang bisa melakukan sholat dengan baik. Suatu momen khusus ketika sang hamba berdialog dengan Tuhannya. Dan keduanya (sabar dan sholat) sangat diperlukan untuk menapaki hari-hari dalam kehidupan terutama ketika badai sedang menghantam, karena kita benar-benar butuh pertolongan-Nya.

“Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat kecuali bagi orang-orang yang khusyu’, (yaitu) orang-orang yang meyakini bahwa mereka akan menemui Tuhannya dan bahwa mereka akan kembali kepada-Nya”.


(Al-Baqarah [2] : 45-46)

No comments:

Post a Comment